Jl. Angkasa I No.2 Kemayoran Jakarta Pusat, DKI Jakarta

Contact Center (021) 196

Risiko Privasi Pemindaian Iris Mata: Ancaman dan Langkah Mitigasi

Risiko Privasi di Balik Pemindaian Iris Mata: Ancaman dan Langkah Mitigasi

Risiko Privasi di Balik Pemindaian Iris Mata: Ancaman dan Langkah Mitigasi

Dalam era digital yang terus berkembang, identitas digital menjadi semakin penting. Salah satu pendekatan yang kini mulai marak digunakan adalah pemindaian iris mata, yang diklaim sebagai metode autentikasi biometrik paling akurat untuk membuktikan bahwa seseorang adalah individu unik—bukan bot atau akun palsu. Namun di balik teknologi ini, terdapat kekhawatiran besar terkait privasi dan keamanan data pribadi.

Potensi Ancaman Pemindaian Iris Mata

Meskipun pemindaian iris mata menawarkan presisi tinggi dalam identifikasi, proses ini melibatkan pengumpulan data yang sangat sensitif. Beberapa potensi risiko yang harus diperhatikan antara lain:

1. Pengumpulan Data Biometrik Sensitif

Iris mata merupakan data biometrik yang sangat pribadi dan tidak dapat diubah, berbeda dengan kata sandi atau PIN. Jika data ini jatuh ke tangan yang salah, pengguna tidak memiliki pilihan untuk "mengatur ulang" seperti pada kredensial digital biasa. Kebocoran data iris bisa berdampak permanen terhadap identitas seseorang.

2. Kepatuhan terhadap Regulasi Perlindungan Data Pribadi

Banyak proyek pemindaian iris dilaksanakan oleh perusahaan global yang belum tentu mematuhi regulasi perlindungan data pribadi di Indonesia, seperti UU No. 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP). Ketidaksesuaian ini menimbulkan risiko hukum dan keamanan bagi warga negara.

3. Risiko Penyalahgunaan oleh Pihak Ketiga

Data biometrik yang dikumpulkan dapat digunakan tidak hanya untuk verifikasi identitas, tetapi juga untuk pelacakan, profiling, atau tujuan komersial lainnya. Tanpa kontrol yang ketat, data ini bisa diperdagangkan atau dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

4. Eksploitasi Kelompok Rentan

Beberapa proyek pemindaian iris mata menjanjikan imbalan uang tunai kepada peserta, yang dapat mengeksploitasi kelompok masyarakat dengan kondisi ekonomi lemah. Tanpa pemahaman risiko yang memadai, kelompok ini menjadi target empuk praktik manipulatif.

Langkah Mitigasi yang Direkomendasikan

Untuk melindungi masyarakat dari potensi ancaman tersebut, berikut beberapa langkah mitigasi yang perlu diperhatikan oleh individu maupun pemerintah:

Untuk Masyarakat:

  • Tingkatkan kewaspadaan sebelum memberikan data biometrik, terutama iris mata.

  • Gunakan hanya aplikasi resmi dan terverifikasi oleh otoritas berwenang.

  • Laporkan aktivitas mencurigakan atau pelanggaran privasi ke instansi terkait seperti Kominfo atau BSSN.

  • Waspadai tawaran imbalan yang tidak masuk akal, terutama dari platform asing atau aplikasi yang belum dikenal luas.

Untuk Pemangku Kepentingan:

  • Perketat regulasi dan pengawasan terhadap aplikasi dan teknologi yang mengumpulkan data biometrik.

  • Lakukan evaluasi berkala terhadap perusahaan yang menjalankan pemindaian biometrik di Indonesia.

  • Blokir akses aplikasi yang belum memiliki izin resmi, terutama yang melibatkan data sensitif.

  • Tingkatkan edukasi literasi digital, agar masyarakat memahami risiko dan memiliki daya tahan terhadap eksploitasi digital.


Pemindaian iris mata memang membuka peluang baru dalam sistem identifikasi digital global. Namun, di balik kecanggihannya, tersimpan potensi ancaman serius terhadap privasi dan keamanan data pribadi. Oleh karena itu, perlindungan data biometrik harus menjadi prioritas utama. Pemerintah, masyarakat, dan penyedia layanan harus bekerja sama memastikan bahwa teknologi tidak menjadi alat eksploitasi, melainkan solusi yang benar-benar aman dan etis untuk masa depan digital.